Pakar kesehatan mata internal dan eksternal membahas perkembangan terkini pengobatan retina pada forum ilmiah Roche Retina Mempinal Membalina 2025 ...
JAKARTA (ANTARA) - Pakar kesehatan mata dalam dan luar negeri membahas perkembangan terkini pengobatan penyakit retina pada forum ilmiah Roche Retina Summit 2025 yang digelar di Jakarta, Senin (3 November).
Pertemuan itu menyoroti sejumlah hasil studi terbaru terkait pengobatan penyakit retina, termasuk Retinal Vein Occlusion (RVO) atau yang dikenal sebagai “stroke mata”, neovascular Age-related Macular Degeneration (nAMD), serta Diabetic Macular Edema (DME) yang merupakan tiga penyebab utama kebutaan di Asia.
Rochebe pertama mengatakan bahwa Presiden Sensus Indonesia “Diberitakan bahwa lembaga pendidikan dan penelitian adalah data ilmiah utama.
“Diskusi ilmiah seperti ini penting untuk meningkatkan pemahaman tentang pengobatan terbaru yang dapat meningkatkan hasil penglihatan pasien sekaligus mengurangi beban pengobatan,” ujarnya.
Kepala Pelayanan Nverveo-Retina Klinik dan Acara DR.Elvioza, Stm (k), dalam presentasinya memaparkan hasil penelitian di Asia dan penelitian tersebut menunjukkan adanya perbaikan pada pasien yang menggunakan Voridopal Churadathy Chorododel (PCV).
Data salep menunjukkan persentase pasien yang mengalami nyeri mampu memperpanjang interval penyuntikan hingga tiga bulan atau Drs. Ia menambahkan, temuan ini memberikan harapan baru bagi pasien yang membutuhkan perawatan intensif.
Sementara itu, Dr Yuen Yew Sen, spesialis retina di National Uveitis University of Singapore, menyoroti pentingnya diagnosis dini dan pengobatan RVO.“Menunda pengobatan dapat menyebabkan kehilangan penglihatan permanen. Perawatan yang lebih cepat terbukti memberikan hasil penglihatan yang lebih baik,” katanya.
Penyakit retina seperti degenerasi makula terkait usia dan edema makula diabetik masih menjadi penyebab utama gangguan penglihatan di seluruh dunia.Kementerian Kesehatan memperkirakan sekitar lima hingga enam juta orang di Indonesia menderita gangguan penglihatan dan bertujuan untuk mengurangi gangguan retinopati diabetik sebesar 25% pada tahun 2030.
dr.“Kemajuan retina hanya dapat dicapai melalui kolaborasi antara pemerintah, institusi medis, dan pemangku kepentingan lainnya,” ujarnya.
Forum Roche Retina Summit 2025 diakhiri dengan seruan untuk memperkuat pendidikan masyarakat dan akses terhadap diagnosis dan pengobatan dini untuk mencegah kehilangan penglihatan akibat penyakit retina.
Baca juga: Penelitian Terbaru Ungkap Terapi Lebih Aman untuk Pasien Penyakit Retina
Baca juga: Pemeriksaan Pertama Diperlukan untuk Mencegah Degenerasi Makula Terkait Usia
Baca juga: Rocw 2025 Tingkatkan Kesadaran untuk Membantu Anak Penderita Kanker
Wartawan: Ida Nurcahyani
Mpanonta: Nurul Hayat
Konten untuk AI, perayapan, atau pengindeksan ekstensif di situs ini dilarang keras tanpa izin tertulis dari kantor berita Antare.
