Website logo
Home

Blog

Vaksinasi 90 persen lebih efektif mencegah infeksi HPV penyebab kanker serviks

Vaksinasi 90 persen lebih efektif mencegah infeksi HPV penyebab kanker serviks

Vaksinasi HPV yang dimulai pada usia 11 tahun merupakan langkah pertama dan paling efektif dalam mencegah kanker serviks pada anak perempuan. , Jakarta Vaksinasi HPV merupakan salah satu tindakan pencegahan paling awal dan efektif untuk melindungi wanita dari kanker serviks....

Vaksinasi 90 persen lebih efektif mencegah infeksi HPV penyebab kanker serviks

Vaksinasi HPV yang dimulai pada usia 11 tahun merupakan langkah pertama dan paling efektif dalam mencegah kanker serviks pada anak perempuan.

, Jakarta Vaksinasi HPV merupakan salah satu tindakan pencegahan paling awal dan efektif untuk melindungi wanita dari kanker serviks.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan dr Prima Yosephine menjelaskan, imunisasi merupakan langkah awal yang harus dilakukan untuk mencegah anak perempuan tertular penyakit ini.

“Jenis kanker itu banyak sekali, yang paling kita syukuri adalah kanker serviks yang 90% disebabkan oleh papillomavirus, Jakarta Selatan, Senin (17/11/2025).

Dalam sambutannya, mewakili Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Dr.Monica R. Nirmala juga menekankan pentingnya vaksin HPV.

Monica mengatakan dua wanita meninggal setiap jamnya akibat kanker serviks.Setiap tahunnya, Indonesia diperkirakan memiliki 36.000 kasus baru dan 21.000 kematian akibat penyakit ini.

Faktanya, kanker serviks merupakan satu-satunya kanker yang dapat dicegah dengan imunisasi.Vaksin HPV terbukti lebih dari 90% efektif mencegah infeksi HPV penyebab kanker.

Program imunisasi HPV di Indonesia

Jadwal vaksinasi HPV semula diberikan kepada anak perempuan kelas 5 SD sebagai dosis pertama dan kelas 6 SD sebagai dosis kedua.

“Target kami pada angkatan pertama adalah siswi kelas lima, disusul siswi kelas dua SD, kemudian putri kelas enam,” kata Prima.

Program ini akan diperpanjang hingga tahun 2023, dan seluruh provinsi akan menawarkan layanan vaksinasi HPV sebagai bagian dari program nasional.Anak-anak usia sekolah yang tidak bersekolah juga menjadi sasaran.

Berdasarkan rekomendasi WHO dalam position paper tahun 2022, satu dosis vaksin HPV sudah cukup untuk orang di bawah usia 20 tahun.Indonesia mulai mengikuti rekomendasi ini pada tahun ini.

“Mulai tahun ini kami mengikuti pemberian vaksinasi HPV dosis tunggal,” ujarnya.

Sasaran utamanya adalah anak perempuan kelas 5 atau 11 dan anak kelas 6 jika belum pernah menerima vaksin.

Pada awal tahun 2025, akan direkrut pegawai kelas 9 dan kelas 15 dari mereka yang belum menerima vaksin.

Kapan HPV mulai masuk ke dalam tubuh?

Dokter Spesialis Tumbuh Kembang Anak Prof Sokejamiko menjelaskan, infeksi HPV terjadi pada usia sangat muda.

“Virus HPV mulai masuk pada usia 15 tahun, bahkan mungkin lebih awal,” ujarnya.

Sebagian besar infeksi HPV, sekitar 70-90%, tidak menunjukkan gejala sehingga sering diabaikan.Proses terjadinya kanker serviks memakan waktu 15-20 tahun, sehingga perlu dilakukan vaksinasi sebelum seseorang bersentuhan dengan virus tersebut.

Oleh karena itu, upaya seperti menjaga kebersihan atau mengonsumsi makanan tertentu tidak dapat mencegah virus tersebut.

“Makanan tidak bisa membunuh virus, yang bisa membunuh virus sampai saat ini adalah vaksin,” tegasnya.

Menurutnya, vaksinasi bekerja dengan cara menciptakan antibodi untuk melawan virus yang masuk ke dalam tubuh.

Mengapa vaksin HPV harus dimulai pada usia 11 tahun?

Infeksi HPV terjadi sebelum usia 15 tahun, dan virus ini dapat bertahan selama bertahun-tahun dan menyebabkan kanker di usia dewasa.

Menunda vaksinasi hingga masa pubertas menyebabkan kekebalan tidak efektif jika virus telah memasuki sel rahim.

Oleh karena itu, pemberian vaksin pada usia 11 tahun merupakan langkah penting untuk perlindungan jangka panjang.

Membongkar informasi yang salah tentang vaksin HPV

Soedjatmiko juga mengklarifikasi banyak kesalahpahaman yang tersebar luas.

Vaksin HPV tidak mengandung vaksin HPV.Ada protein seperti kapsul HPV, yang tidak aktif, tidak dapat bereproduksi, dan tidak dapat menyebabkan kanker.

Penelitian di banyak negara menunjukkan bahwa vaksin HPV aman, tidak menyebabkan kemandulan atau kemandulan, dan dapat diberikan kepada anak yang belum menstruasi atau sedang menstruasi.

Tes seperti tes pap smear, IVA atau HNE untuk HPV tidak diperlukan sebelum vaksinasi.Vaksin diberikan melalui suntikan di lengan, bukan di bagian tubuh lain, seperti yang sering disalahartikan.

Explore daily updates and news including top stories in Sports, Tech, Health, Games, and Entertainment.

© 2025 Priangan News, Inc. All Rights Reserved.